Sunday, December 22, 2019

Apa itu Depresi dan Apakah Penyebabnya?

10 Oktober lalu diperingati sebagai world mental day.
Momen itu tidak lama berselang setelah direlease nya film Joker. Banyak orang yang bersimpati pada Joker karena background Joker yang menjadi antagonis dikarenakan situasi di sekelilingnya. 
-Pandangan Mengenai Depresi
Memang normal bagi setiap orang untuk terkadang merasakan kesedihan, namun jika rasa sedih itu bertahan dalam jangka waktu yang sangat lama dan berubah menjadi rasa putus asa maka ini adalah salah satu tanda mood disorder. Sekitar 20 persen populasi Amerika Serikat menunjukkan paling tidak satu indikasi mood disorder. Seperti penyakit lainnya misalkan diabetes, atau penyakit jantung dan pembuluh darah, kondisi depresi juga bisa berbeda bergantung pada kondisi tiap individu.
Ada beberapa yang bisa dikategorikan sebagai depresi, diantaranya adalah depresi berat (major depression), depresi kronis, bipolar disorder, dan seasonal affective disorder. Dari kategori tersebut, yang paling umum ditemukan adalah depresi berat dan depresi kronis.
1 dari 10 orang dewasa di dunia atau sekitar 19 juta orang, mengalami gejala depresi yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Pada tahun 2004, Amerika Serikat dinyatakan sebagai negara dengan populasi depresi paling tinggi sebanyak 14% populasi. Sementara Nigeria dinyatakan sebagai negara dengan populasi depresi paling rendah yaitu hanya sebanyak 0.8% populasi. Mengapa demikian? Karena mungkin Amerika Serikat depresi dianggap sebagai salah satu bentuk penyakit medis, sama seperti gangguan medis lainnya sehingga orang-orang tidak malu mengakui bahwa mereka mengidap depresi. Sementara di beberapa negara seperti Nepal, mengalami sakit mental adalah suatu tindakan melanggar hukum dan biasanya membuat orang dikucilkan. 
-Gejala depresi
Gejala depresi tidak akan sama pada setiap individu. Paling tidak 5 diantara gejala berikut harus bertahan selama kurang lebih dua minggu untuk mendiagnosa seseorang mengalami depresi. Diantara gejala tersebut adalah sedih yang berkepanjangan, kehilangan minat untuk melakukan aktivitas seperti biasa, Rasa bersalah, kehilangan harapan, merasa diri tidak berharga dan tidak bisa ditolong lagi, susah tidur atau terlalu banyak tidur, mudah tersinggung, perubahan pola makan dan tidur, pelupa, tidak bisa membuat keputusan, sulit berkonsentrasi, sakit yang tidak sembuh dengan treatment medis seperti sakit kepala, masalah lambung, dan juga pencernaan, penyakit kronis yang sudah dimiliki semakin memburuk seperti diabetes, dan radang sendi, serta adanya pikiran untuk bunuh diri atau melukai diri sendiri.  
-Depresi menurut sains
Sering dikatakan bahwa salah satu penyebab depresi adalah kekurangan atau kelebihan zat kimia tertentu di otak yang dinamakan neurotransmitter. Namun, hal ini bukan menjadi satu-satunya penyebab karena mekanisme fisiologis yang jauh lebih kompleks. Diantara penyebab lain adalah turunnya kemampuan otak untuk melakukan regulasi mood, kecenderungan genetik, pengalaman hidup yang sangat menekan, pengaruh obat-obatan, serta masalah medis yang lain. Dipercaya bahwa kombinasi dari faktor-faktor tersebut yang terjadi secara bersamaan dapat memicu depresi.
Zat kimia memang berpengaruh, namun tidak semata-mata kekurangan satu atau dua jenis zat kimia tertentu. Namun, kombinasi dari jutaan zat kimia yang bekerja mengatur fungsi tubuh yang bertanggung jawab terhadap mood, persepsi, tingkah laku, serta bagaimana cara kita menjalani hidup.
 
Saintis telah banyak belajar mengenai mekanisme biologi di balik depresi. Mereka juga menemukan gen tertentu yang ditengarai menjadikan seseorang lebih rentan terhadap depresi dibanding dengan orang lain. Dengan pengetahuan saat ini, mungkin saja belasan tahun yang akan datang dapat ditemukan treatment depresi yang amat personal dan bisa disesuaikan dengan kondisi biologis penderitanya. Saintis juga percaya bahwa ketimbang jumlah zat kimia di dalam otak, hal yang lebih mempengaruhi depresi adalah koneksi antara sel otak serta bagaimana sel otak berkembang.
Lalu dimanakah area otak yang paling berpengaruh terhadap regulasi mood? Jawabannya adalah hipocampus. Menurut sebuah penelitian yang dilakukan dengan menggunakan functional magnetic resonance imaging (fMRI) dan dipublikasikan pada journal of neuroscience, area hipocampus pada beberapa subjek yang mengalami depresi mengalami penyusutan volume hingga 9-13%.
 
dan aku mau kasih tau guys , manfaat main poker di situs poker paling terpercaya di indonesia, cuma pokerboya ,dengan server idn yg uda canggih banget , kesempatan menang kamu lebih besar lho, dengan pelayanan customer service yg ramah bgt , dan deposit yg gampang bgt , pokerboya menyediakan bank BCA BNI BRI MANDIRI , CIMB dan DANAMON , dan jika kamu lg males transfer pokerboya juga menyediakan deposit via PULSA , OVO dan GOPAY lho , jadi tunggu apa lagi segera daftarkan diri kamu sekarang juga , kesempatan menang dan jackpot besar menunggu kamu :)